Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth Ultimatum Perwira Senior Jika Tak Setuju, Mundur

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth Ultimatum Perwira Senior: Jika Tak Setuju, Mundur
Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth keluarkan 10 arahan baru yang membatalkan kebijakan “woke” di militer. Ia ultimatum perwira senior yang tak sepakat untuk segera mundur.(Media Sosial X)

MENTERI Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth menyampaikan pidato keras di hadapan ratusan perwira tinggi militer di Pangkalan Korps Marinir Quantico, Virginia, Selasa (30/9). Ia menegaskan visinya tentang wajah baru militer AS, bahkan mengultimatum mereka yang tidak sepakat untuk segera mundur.

“Semakin cepat kita punya orang yang tepat, semakin cepat kita bisa melaksanakan kebijakan yang benar. Tapi jika kata-kata saya hari ini membuat hati Anda goyah, lakukan hal terhormat: mundur,” ujar Hegseth.

Visi Militer “Tanpa Woke”

Hegseth merilis 10 arahan baru yang secara garis besar membatalkan banyak reformasi satu dekade terakhir, terutama kebijakan yang dianggapnya “woke” atau terlalu menekankan keberagaman.

Ia menegaskan tidak akan ada lagi “prajurit gemuk” atau perwira dengan penampilan tidak disiplin di Pentagon. Semua pasukan wajib bercukur bersih, dan standar kebugaran tempur akan menggunakan tolok ukur pria. Jika itu berarti tidak ada perempuan di posisi tempur, “ya sudah, itulah konsekuensinya,” katanya.

Reformasi itu juga mencakup penghapusan sebagian besar mekanisme pelaporan anonim terkait pelecehan atau perundungan, yang selama ini dibuat untuk menekan budaya toksik di tubuh militer. Menurut Hegseth, definisi “toxic” telah disalahgunakan dan kini perlu diluruskan.

“Tidak ada lagi politik identitas, tidak ada bulan perayaan keberagaman, tidak ada penyembahan perubahan iklim, tidak ada distraksi gender. Itu semua sampah ideologis yang harus disingkirkan,” tegasnya.

Serangan terhadap “Aturan Konyol”

Dalam pidatonya, Hegseth juga menyerang aturan keterlibatan (rules of engagement) yang menurutnya membatasi tentara. “Kita harus melepaskan tangan para pejuang kita agar bisa menakut-nakuti, melemahkan, memburu, dan menghancurkan musuh tanpa aturan konyol yang politis,” ujarnya.

Hegseth bahkan menyebut sejumlah jenderal senior yang menurutnya harus disingkirkan, sembari menyanjung figur legendaris seperti Schwarzkopf dan Patton sebagai panutan.

Kritik dan Kekhawatiran

Pidato Hegseth memicu beragam reaksi. Seorang mantan pejabat senior Pentagon menyebut ucapannya terdengar “seperti pidato perwira muda kepada prajurit baru”, bukan kepada jenderal dan admiral berpengalaman dengan penghargaan tempur.

Sejumlah pengamat juga khawatir kebijakan baru ini akan membawa kemunduran dalam penanganan kasus pelecehan seksual dan perilaku tidak pantas di militer. “Ini bisa melindungi perwira tinggi dari kritik bawahannya, dan itu berbahaya,” kata seorang mantan pejabat pertahanan.

Meski menuai kontroversi, Hegseth menegaskan bahwa misinya jelas: mengembalikan Pentagon pada “etos pejuang” dan menyingkirkan semua warisan kebijakan yang dianggapnya melemahkan kekuatan militer AS. (CNN/Z-2)

[OTOMOTIFKU]