Misteri Kawah Silverpit Terungkap Bukti Tumbukan Asteroid Asteroid 40 Juta Tahun Lalu

Misteri Kawah Silverpit Terungkap: Bukti Tumbukan Asteroid Asteroid 40 Juta Tahun Lalu
Peta seismik kawah Silverpit.(Phil Allen (Production Geoscience Ltd) dan Simon Stewart (BP)/Wikimedia Commons)

SETELAH hampir dua dekade perdebatan, para peneliti menyatakan mereka akhirnya menemukan bukti kuat, tentang asal-usul Kawah Silverpit. Struktur yang terkubur di Laut Utara ini, terbentuk akibat tumbukan asteroid lebih dari 40 juta tahun lalu.

Kawah ini ditemukan pada 2002, sekitar 129 kilometer dari pantai Yorkshire. Memiliki lebar 3 km dan berada sekitar 700 meter di bawah permukaan laut. Bentuknya yang bulat, dengan puncak di tengah terlihat seperti hasil tumbukan dari luar angkasa. Namun, karena bukti yang ada belum pasti, muncul teori lain, misalnya pergeseran endapan garam di bawah tanah atau aktivitas vulkanik kuno, yang bisa menjelaskan terbentuknya kawah ini.

Kini, tim yang dipimpin Uisdean Nicholson dari Universitas Heriot-Watt di Skotlandia, berhasil memecahkan misteri ini. Dengan memanfaatkan pencitraan seismik 3D modern, serta sampel dari sumur minyak tahun 1980-an, para peneliti berhasil mendapatkan gambaran paling jelas dari kawah tersebut. Sekaligus menegaskan kawah itu terbentuk akibat tumbukan asteroid.

“Silverpit adalah kawah tumbukan hipervelositas yang langka dan terawetkan dengan sangat baik,” ujar Nicholson dalam sebuah pernyataan. 

Nicholson menambahkan temuan ini bisa membantu kita memahami bagaimana tumbukan asteroid, membentuk planet Bumi sepanjang sejarah. Selain itu, penelitian ini juga berguna untuk memprediksi dampak yang mungkin terjadi, jika asteroid menabrak Bumi di masa depan, sehingga kita bisa lebih siap menghadapi kemungkinan tersebut.

Data seismik terbaru memberikan pandangan yang belum pernah ada sebelumnya tentang kawah ini, mengungkap fitur-fitur khas tumbukan asteroid yang tak terbantahkan. Di antaranya terlihat pengangkatan di bagian tengah, parit di sekeliling kawah, zona batuan yang retak, serta “kawah sekunder” yang lebih kecil yang terbentuk akibat puing-puing yang jatuh.

Pola patahan di sekitar kawah juga terlihat jelas, dengan batuan terbelah di sisi barat dan tertekan di sisi timur. Hal ini menunjukkan asteroid menghantam dari arah barat, dengan sudut yang relatif datar. Memberikan petunjuk penting tentang cara terbentuknya kawah tersebut, kata para peneliti.

Analisis mikroskopis pada sampel bor memberikan bukti yang meyakinkan. Para peneliti menemukan butiran kuarsa dan feldspar langka, yang memiliki bekas luka mikroskopis. Ciri khas yang hanya terbentuk di bawah tekanan ekstrem, akibat tumbukan asteroid berkecepatan tinggi, bukan melalui proses geologi biasa di Bumi.

Nicholson menyebut penemuan ini sebagai keberuntungan besar, ibarat menemukan jarum di tumpukan jerami. Ia menegaskan temuan tersebut menjadi bukti kuat yang mendukung hipotesis kawah tumbukan, karena struktur seperti itu hanya bisa terbentuk, akibat tekanan kejut yang sangat ekstrem dari hantaman asteroid. (Space/Z-2)

[OTOMOTIFKU]