
Kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke Belanda menandai babak baru hubungan bilateral antara kedua negara. Dalam pertemuan dengan Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima, kedua pemimpin membahas berbagai isu strategis untuk memperkuat kerja sama Indonesia–Belanda di masa mendatang.
Salah satu agenda penting yang mengemuka adalah komitmen Pemerintah Belanda untuk melakukan proses pengembalian 30.000 artefak bersejarah milik Indonesia. Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro, memandang keputusan ini sebagai wujud penghormatan, penghargaan, dan pengakuan kedaulatan Belanda terhadap Indonesia.
“Pertemuan Presiden Prabowo dan Raja Belanda Willem-Alexander mencerminkan komitmen kedua pemimpin negara untuk semakin mempererat kerja sama di masa mendatang. Pertemuan ini juga menjadi simbol keberlanjutan dr tradisi persahabatan Indonesia – Belanda,” ujar Bawono dilansir dari keterangan resmi, Sabtu (27/9).
Lebih lanjut, Bawono menegaskan bahwa meskipun Indonesia dan Belanda pernah terlibat konflik bersenjata di masa lalu, saat ini kedua bangsa telah membangun ikatan persahabatan yang kuat dan saling menghormati kedaulatan masing-masing.
“Komitmen pemerintah Belanda untuk mengembalikan benda-benda artefak bersejarah milik Indonesia juga merupakan salah satu wujud dari penghargaan penghormatan dan pengakuan kedaulatan dari pemerintah Belanda terhadap Indonesia,” imbuhnya.
Menurutnya, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia kini semakin aktif berkiprah di panggung internasional. Kiprah ini membuat Indonesia kian disegani dan dihormati oleh negara-negara lain.
“Harus diakui di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, kini Indonesia terlihat jauh lebih aktif berkiprah dalam pergaulan di panggung internasional. Sehingga membuat Indonesia kian disegani dan dihormati negara-negara lain,” pungkas Bawono. (Des)
Images
[OTOMOTIFKU]