Pemimpin Muslim Australia Pererat Hubungan dengan Indonesia

Pemimpin Muslim Australia Pererat Hubungan dengan Indonesia
Pemimpin muda muslim Australia bertemu dengan Menteri Agama RI Nasaruddin Umar.(MI/HO)

TUJUH pemimpin muda Australia yang berpartisipasi dalam Program Pertukaran Muslim Australia-Indonesia 2025 (AIMEP) berkunjung ke Indonesia pada 15-26 September. 

Delegasi AIMEP ini akan ke Jakarta dan Makassar untuk membangun hubungan yang lebih erat, memperkuat persahabatan, dan mempromosikan pemahaman antarbudaya dan antaragama yang lebih dalam.

“Hubungan antarmasyarakat merupakan inti dari hubungan Australia-Indonesia,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier. 

“Program ini memberi kesempatan bagi pemimpin muda Australia dan Indonesia untuk bertemu dan melakukan dialog antaragama, mempromosikan pemahaman bersama, dan membangun hubungan yang berkelanjutan,” lanjutnya.

Delegasi Australia tahun ini terdiri dari para anggota dewan dari komunitas Muslim, Islamic Museum of Australia, dan Australian Muslim Women’s Centre for Human Rights, serta para profesional di bidang hukum, keuangan, layanan publik, kesehatan, podcasting, dan pengembangan komunitas. 

Mereka, bersama dengan 12 delegasi Indonesia, mengikuti kursus pembelajaran daring selama lima minggu sebelum melakukan kunjungan selama sepuluh hari ke negara masing-masing.

Saat kunjungan di Jakarta, delegasi dari Australia bertemu dengan organisasi keagamaan terkemuka, menteri atau pejabat pemerintah, alumni AIMEP Indonesia, mengunjungi pesantren atau sekolah Islam, dan berinteraksi dengan organisasi masyarakat terkemuka.

Minggu depan, delegasi AIMEP akan berkunjung ke Makassar selama lima hari, untuk berinteraksi dengan para pendidik dan siswa, organisasi non-pemerintah lokal, serta mengenal lebih jauh hubungan historis antara Makassar dan suku Yolngu di Australia Utara.

AIMEP didirikan pada 2002 oleh Pemerintah Australia melalui Australia-Indonesia Institute. (Z-1)

[OTOMOTIFKU]