GUBERNUR Banten Andra Soni menyatakan bahwa pemerintah provinsi setempat berkomitmen memperkuat penyediaan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di tengah pertumbuhan pesat sektor properti di daerah.
“Kami akan terus berkolaborasi dan berkoordinasi bersama pemerintah pusat bagaimana program tiga juta rumah itu bisa dirasakan oleh masyarakat Banten,” kata Andra Soni dalam keterangannya di Kota Serang, Jumat (26/9).
Saat menjadi narasumber Indonesia Property Forum 2025 di Studio Grand MetroTV, Jakarta, Kamis (25/9), Andra Soni mengungkapkan dalam tiga tahun terakhir sektor properti di Banten tumbuh signifikan dan menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi daerah. Pertumbuhan tersebut, menciptakan efek berganda yang mendorong lahirnya pusat-pusat industri baru.
“Dengan pertumbuhan ini, multiplier effect-nya banyak, tumbuh pusat-pusat industri baru yang tidak hanya menyerap tenaga kerja, tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” ujarnya.
Namun, Andra mencatat perkembangan properti lebih banyak didominasi oleh kelas menengah. Karena itu, ke depan pemerintah daerah harus memprioritaskan perumahan terjangkau bagi masyarakat bawah.
Tantangan terbesar, kata Andra, adalah daya beli masyarakat yang masih rendah. Meski demikian, ia optimistis sektor ini tetap mampu bertahan. “Sejarah sudah membuktikan bahwa masyarakat pernah menghadapi masa yang lebih sulit, tetapi tetap bisa bangkit,” katanya.
Andra juga menekankan letak strategis Banten sebagai daerah penyangga ibu kota telah memberi keunggulan tersendiri bagi investasi properti. Faktor ketersediaan lahan turut mempercepat perkembangan sektor ini. Ia optimistis dunia usaha di Banten memiliki prospek cerah. “Saya yakin para pelaku industri properti di Provinsi Banten punya keyakinan di tahun-tahun mendatang, itu akan tumbuh dan berkembang,” ujar dia. (H-1)
[OTOMOTIFKU]