Pemprov Jateng Bentuk Tim Investigasi Kasus Dugaan Keracunan di Program MBG

Pemprov Jateng Bentuk Tim Investigasi Kasus Dugaan Keracunan di Program MBG
Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno.(MI/Haryanto Mega)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Tengah bergerak cepat menyikapi kasus dugaan keracunan yang dialami sejumlah siswa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kebumen, Rembang, dan Banyumas. Melalui Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, tim langsung turun ke lapangan untuk mencari tahu penyebab pasti kejadian tersebut.

Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sumarno menegaskan, langkah ini sekaligus untuk memastikan program MBG tetap berjalan dengan baik tanpa menimbulkan persoalan baru.

“Dari hasil asesmen, kami melihat ada indikasi masalah pada bakteri, sanitasi, serta penyimpanan bahan makanan yang kurang baik. Namun, kondisi di lapangan masih membutuhkan asesmen lebih mendalam,” ujar Sumarno di Semarang, Senin (29/9). 

Selain melakukan investigasi, Pemprov Jateng juga mendorong Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bawah Badan Gizi Nasional (BGN) untuk segera melakukan perbaikan dalam proses penyediaan makanan.

“Kami berupaya mendorong SPPG agar melakukan perbaikan, sehingga kasus serupa tidak terulang lagi,” jelas Sumarno.

Ia menambahkan, Pemprov Jateng tidak memiliki kewenangan memberikan sanksi kepada penyedia makanan. Hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan BGN.

Sumarno juga mengingatkan, Pemprov Jateng sebelumnya sudah mengusulkan agar program MBG melibatkan kantin sekolah, mengingat provinsi ini telah memiliki program kantin sehat yang bekerja sama dengan BPOM.

“Beberapa sekolah sudah punya kantin sehat. Jika dilibatkan, penyediaan makanan akan lebih terkontrol,” katanya.

Pemprov Jateng berkomitmen terus mendukung program MBG sebagai upaya meningkatkan gizi siswa, namun dengan pengawasan yang lebih ketat agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. (HT/E-1)  

[OTOMOTIFKU]