
MARS selama ini dikenal sebagai gurun merah tandus. Namun, sejumlah peneliti menduga ada jejak peradaban kuno tersembunyi di balik formasi geologis planet tersebut.
George J. Haas, pendiri The Cydonia Institute sekaligus penulis The Great Architects of Mars, meyakini citra misi NASA memperlihatkan struktur yang tak bisa dijelaskan sekadar fenomena alam.
Selama lebih dari 30 tahun, Haas meneliti foto-foto Mars. Ia menyoroti bentuk-bentuk geometris menyerupai piramida, lubang kunci (keyholes), hingga figur mirip burung beo. “Geometri adalah tanda peradaban. Tak perlu jadi ahli geologi untuk membedakan batu dengan patung,” tegasnya.
“Lubang Kunci” di Libya Montes
Salah satu formasi paling mencolok adalah “lubang kunci” di dataran tinggi Libya Montes. Struktur ini terdiri dari irisan besar dan kubah menyerupai tanda seru raksasa.
Sejak 2013, Haas menganggap simetrinya terlalu sempurna untuk kebetulan belaka. Ia bahkan mempublikasikan analisis di Journal of Space Exploration, menyebut bentuk itu sebagai bukti kemungkinan karya cerdas. Ia juga membandingkannya dengan monumen budaya di Dunia Baru, Timur Tengah, hingga Makam Kofun di Jepang.
Geoglyph Burung Beo
Pada 2002, Wilmer Faust menemukan “geoglyph burung beo” (Parrotopia) di citra Mars Global Surveyor di Argyre Basin. Formasi ini menyerupai burung lengkap dengan mata, paruh, sayap, dan bulu. Bagi Haas, detail anatominya terlalu tepat untuk sekadar kebetulan.
Piramida Sagan
Citra Mariner 9 tahun 1972 menampilkan piramida segitiga di Elysium, ukurannya bahkan melebihi piramida di Bumi.
Carl Sagan pernah berspekulasi bahwa piramida itu terbentuk karena angin dan erosi. Namun, Haas menilai piramida tersebut bisa saja buatan makhluk cerdas, mengingat adanya aktivitas vulkanik dan jejak air di wilayah tersebut.
Kompleks Atlantis Mars
Di Atlantis Chaos, sejumlah peneliti mengklaim terlihat pola menyerupai kota dengan tata grid mirip pemukiman kuno di Bumi. ESA menyebutnya hasil erosi dari dataran padat.
Namun, analisis lain menunjukkan adanya “dua kota kembar” yang menyerupai grid rumah bata lumpur di Amerika Serikat atau Al-Ula di Arab Saudi. Ada pula bagian yang dipandang menyerupai Berlin setelah hancur dibom pada Perang Dunia II.
Struktur Bintang
Di Nepenthes Mensae, Haas menemukan formasi berbentuk bintang dengan lima “lengan” layaknya bintang laut. Ia menyamakannya dengan star fort Eropa abad ke-16-17, bahkan mirip dengan Fort Henry di Tennessee, AS.
Pandangan Ilmuwan Lain
Meski menantang imajinasi, klaim Haas banyak dipandang sebatas fenomena pareidolia, kecenderungan otak manusia melihat pola dan wajah dalam bentuk acak.
Kebenaran hanya bisa dipastikan lewat penelitian langsung di permukaan Mars. Dengan rencana ambisius SpaceX mengirim manusia ke sana sebelum akhir dekade ini, Haas berharap misteri ini segera terungkap. (Daily Mail/Z-10)
[OTOMOTIFKU]