Prabowo Reshuffle Kabinet, Pengamat untuk Konsolidasi Kekuasaan

Prabowo Reshuffle Kabinet, Pengamat: untuk Konsolidasi Kekuasaan
Presiden Prabowo Subianto (kanan) membacakan sumpah jabatan saat melantik menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/9/2025).(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

PENELITI Senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menilai keputusan Presiden Prabowo Subianto dalam mereshuffle Kabinet Merah Putih merupakan upaya untuk konsolidasi kekuasaan. 

“Tentu saja ini bisa dikatakan sebagai bagian dari konsolidasi kekuasaan dan untuk memastikan agar kabinet berjalan efektif,” kata Romli kepada Media Indonesia, Rabu (17/9).

Romli menyatakan ketika melihat menteri dan pejabat yang dilantik pada reshuffle jilid I dan II merupakan mereka yang berada di lingkaran Presiden Prabowo.

“Jika mencermati menteri-menteri dan pejabat yang dilantik, yang lalu dan yang sekarang, tampak jelas banyak berasal orang-orang dari Gerindra dan/atau lingkaran dekat presiden prabowo. Mereka menjabat di posisi-posisi strategis,” kata Romli.

Romli juga menilai reshuffle kabinet dilakukan untuk melecut kinerja para menteri. Ia menilai Presiden Prabowo ingin para menteri dapat bekerja dengan baik dan memastikan terciptanya stabilitas ekonomi dan politik.

“Tentunya untuk memastikan kondisi politik dan keamanan terkendali agar kejadian yang lalu tidak terulang kembali,” katanya.

Diketahui, Presiden Prabowo melakukan reshuffle secara bertahap. Setelah melakukan reshuffle jilid I yang di antaranya mengganti Menteri Keuangan dari Sri Mulyani menjadi Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Koperasi dari Budi Arie Setiadi menjadi Ferry Juliantono, Menteri Perlindungan dan Pekerja Migran Indonesia/Kepala BPMI dari Abdul Kadir Karding menjadi Mukhtarudin serta menaikkan status Badan Haji dan Umrah menjadi Kementerian Haji dan Umrah yang dipimpin oleh Irfan Yusuf sebagai menteri dan Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai wakil menteri.

Sedangkan reshuffle jilid II, sejumlah menteri dan wakil menteri diganti dan dilantik yakni Menko Polkam Jenderal Tni (purn) dijabat oleh Djamari Chaniago menggantikan posisi Budi Gunawan yang dicopot pada reshuffle sebelumnya. Erick Thohir dilantik menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). 

Afriansyah Noor kembali menduduki jabatan Wakil Menteri Keternagakerjaan RI menggantikan Imannuel Ebenezer yang tersangkut kasus korupsi.

Politikus PKB Farida Faricha dilantik sebagai Wakil Menteri Koperasi. Angga Raka Prabowo yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia dilantik menjadi Kepala PCO.

Politikus Gerindra Rohmat Marzuki dilantik sebagai Wakil Menteri Kehutanan menggantikan Sulaeman Umar.

Komjen (purn) Ahmad Dofiri dilantik sebagai Penasehat Khusus Presiden bidang Kamtibmas dan Reformasi Kepolisian. Kemudian Mohamad Qodari sebagai Kepala Staf Kepresidenan.

Nanik Sudaryati Deyang sebagai Wakil Badan Gizi Nasional (BGN). Soni Sanjaya dilantik sebagai Wakil BGN. Terakhir Deputi Bidang Strategi dan Kebijakan LKPP Sarah Sadiqa diangkat sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. (P-4)

[OTOMOTIFKU]