Pramono Sebut Jadi Penyambung Komunikasi Megawati dan Para Presiden

Pramono Sebut Jadi Penyambung Komunikasi Megawati dan Para Presiden
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri(Antara Foto)

GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung bercerita dirinya kerap menjadi jembatan komunikasi antara Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan sejumlah tokoh politik dan para mantan Presiden RI lainnya. Politikus senior PDIP ini juga mengaku dirinya berperan sebagai penyambung komunikasi antara Megawati dengan dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang ia lakukan sejak lama.

Hal tersebut diungkapkan saat Pramono mengisi kuliah umum di Universitas Padjajaran (Unpad), Jawa Barat beberapa waktu lalu 

“Memang dari dulu sebenarnya saya mengerjakan yang tidak umum dikerjakan. Saya menjadi komunikator, baik itu Bu Mega dengan Pak SBY, Bu Mega dengan Pak Jokowi, Bu Mega dengan Pak Prabowo, dan juga yang lain,” ungkap Pramono dikutip Minggu (28/9).

Bahkan, Ia juga pernah diminta menjadi mediator para politikus dalam menyelesaikan konflik di antara mereka meskipun bukan berada di satu partai yang sama.

“Kadang-kadang di luar partai saya pun, ketika mereka berkonflik mereka minta saya jadi mediator padahal bukan partai saya. Maka kemudian beberapa orang menjuduki saya kerongkongan emas,” jelas Pramono.

Dalam kesempatan itu, Pramono mengaku gaya komunikasi yang ia terapkan dalam memimpin Jakarta yakni berkomunikasi dengan hati serta mendengarkan masukan maupun kritik warga.

“Komunikasi itu kan pilihan, kita bisa memilih emosi atau yang seperti apa. Nah, saya memilih berkomunikasi dan menyelesaikan berbagai persoalan dengan hati serta mendengarkan semua kritik atau masukan dari masyarakat,” ucap Pramono.

Pramono menjelaskan, setiap masukan warga selalu menjadi perhatian serius. Ia mencontohkan keluhan masyarakat di media sosial mengenai pagar Stasiun Cikini yang dianggap menyusahkan pengguna KRL memasuki stasiun.

“Ketika banyak orang memberi masukan di sosial media agar pagar di Stasiun Cikini yang membuat susah pengguna transportasi umum (KRL) karena mereka harus memutar jauh dan loncat pagar, saya coba cek langsung ke lapangan dan minta pagar dibuka dan dibuatkan pelican crossing. Setelah itu masyarakat berterima kasih karena ternyata persoalan ini sudah belasan tahun tidak tertangani. Padahal sederhana,” imbuhnya. (H-4)

[OTOMOTIFKU]