Presiden Gimnastik Semangat Naufal Takdir Akan Terus Hidup

Presiden Gimnastik: Semangat Naufal Takdir Akan Terus Hidup
Atlet gimnastik Indonesia berusia 19 Naufal Takdir Al Bari.(ANTARA/HO-Federasi Gimnastik Indonesia)

KEPERGIAN atlet muda Indonesia, Naufal Takdir Al Bari, di Penza, Rusia, meninggalkan duka mendalam. Kesedihan tidak hanya menyelimuti Indonesia, tetapi juga dirasakan keluarga besar gimnastik internasional.

Presiden Federasi Gimnastik Internasional (FIG) Morinari Watanabe bersama Ketua Umum Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) Ita Yuliati hadir di Gresik, Jawa Timur, Minggu (28/9), untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada ibunda almarhum, Nurul Khotimah.

“Saya benar-benar turut berbelasungkawa dengan apa yang terjadi pada Naufal. Ia anak ibu, dan juga anak saya. Meski Naufal sudah tiada, tetapi semangatnya bersama kita semua,” ujar Watanabe dalam keterangannya, Minggu (28/9).

Naufal bersama empat atlet gimnastik artistik putra lainnya, Abiyu Raffi, M Aprizal, Agung Suci Tanto, dan Satria Tri Wira Yudha, masuk dalam program pelatnas jangka panjang yang didukung pembiayaan Pemusatan Pelatihan Olahraga Nasional Kementerian Pemuda dan Olahraga (PPON Kemenpora). 

Mereka diproyeksikan tampil pada Kejuaraan Dunia Gimnastik Artistik FIG ke-53, SEA Games 2025 di Bangkok, dan menuju Olimpiade 2028 Los Angeles. Sebelum berlatih di Penza, Rusia, Naufal sempat menimba pengalaman latihan di Jepang.

Watanabe menegaskan, Naufal dikenal sebagai sosok santun dan berkarakter baik. “Mereka yang mengenal Naufal ketika berada di Jepang dan Rusia, semua menyukainya. Dia memiliki karatker yang baik. Semua orang mencintai Naufal,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) Ita Yuliati hadir menyebutkan, bagi dunia gimnastik internasional, kehilangan Naufal menjadi pukulan telak. Atlet kelahiran Maret 2006 itu disebut sebagai sosok yang akan terus dikenang.

“Naufal adalah pahlawan olahraga bagi kami. Dia meninggal pada saat bertugas. Dia sedang pemusatan latihan. Jadi Naufal bukan sekadar latihan, tapi menjalankan tugas negara,” kata Ita.

Ita menambahkan, FGI terus berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow terkait pemulangan jenazah. Proses administrasi masih berjalan dan diperkirakan memakan waktu sekitar tujuh hari kerja. 

“Kami terus melakukan koordinasi dengan KBRI di Moskow untuk pemulangan jenazah almarhum Naufal. Kami sudah menemukan agen jenazah yang bisa melakukan prosesi Islam. Doakan semua proses berjalan lancar,” ujarnya. (P-4)

[OTOMOTIFKU]