
Liverpool menghadapi ujian penting ketika bertandang ke Turki untuk melawan Galatasaray pada lanjutan fase grup Liga Champions di RAMS Park, Rabu (1/10) dini hari pukul 02.00 WIB. The Reds dituntut segera bangkit setelah catatan kemenangan beruntun mereka terhenti akibat kekalahan 1-2 dari Crystal Palace di Liga Inggris akhir pekan lalu.
Hasil negatif di London itu menjadi tamparan keras bagi skuad Arne Slot, yang sebelumnya mencatat tujuh kemenangan beruntun di semua kompetisi termasuk Liga Champions dan Piala Liga.
Kapten the Reds, Virgil van Dijk, menekankan pentingnya menjaga ketenangan dan fokus menghadapi situasi sulit ini. Menurut sang kapten, tim tidak boleh larut dalam euforia kemenangan ataupun terpuruk karena kekalahan, melainkan harus segera memperbaiki performa jelang duel berat di Istanbul.
“Tantangan terbesar sekarang adalah tetap tenang. Saya telah menyebutkannya berkali-kali, jangan pernah terlalu tinggi atau terlalu rendah. Bekerja saja dan jangan terlalu banyak mendengarkan dunia luar,” kata Van Dijk dikutip laman klub.
“Saya tidak berpikir ada alasan untuk khawatir, tetapi kami harus meningkatkan cukup cepat karena jelas kami bermain di Turki. Kami memiliki pertandingan yang sangat sulit di sana juga, jadi kami harus siap,” imbuhnya.
Pertarungan di Istanbul bakal menjadi ajang pembuktian bagi kedua tim. Bagi Galatasaray, laga kandang adalah kesempatan untuk menjaga asa di Eropa sekaligus mempertahankan reputasi tangguh mereka di RAMS Park. Bagi Liverpool, kemenangan menjadi harga mati untuk memulihkan kepercayaan diri.
Dari komposisi tim, Liverpool resmi menambahkan Federico Chiesa ke dalam daftar pemain Liga Champions mereka, menggantikan Giovanni Leoni yang menderita cedera lutut parah saat Piala Liga melawan Southampton.
UEFA memberikan lampu hijau sesuai regulasi baru yang memperbolehkan pergantian jika ada pemain mengalami cedera jangka panjang. Kehadiran Chiesa diharapkan menambah opsi serangan The Reds yang tengah dalam misi kebangkitan.
Sementara itu, tuan rumah Galatasaray juga tidak berada dalam kondisi ideal di Liga Champions. Mereka baru saja kalah telak 1-5 dari Eintracht Frankfurt, meski sempat unggul lebih dulu pada menit kedelapan.
Kekalahan tersebut menempatkan klub asal Istanbul itu di posisi kedua terbawah klasemen sementara. Namun, Okan Buruk tetap bisa percaya diri karena timnya memiliki rekor impresif di kandang.
Dari 11 laga Eropa terakhir di RAMS Park, sembilan di antaranya berakhir dengan minimal dua gol yang mereka ciptakan.
Di kompetisi domestik, performa Cimbom justru sangat meyakinkan. Galatasaray telah meraih tujuh kemenangan dari delapan pertandingan musim ini dan masih memuncaki klasemen Super Lig Turki dengan keunggulan enam poin atas Fenerbahce.
Mereka pun selalu menang di tiga laga kandang awal musim, mencetak sembilan gol dan hanya kebobolan dua kali. Catatan ini menjadi modal berharga saat menghadapi lawan sekaliber Liverpool.
Di sisi lain, kelemahan terbesar Liverpool musim ini justru terletak di lini pertahanan. Dari delapan laga yang telah dimainkan, the Reds sudah empat kali kebobolan dua gol.
Situasi melawan Palace memperlihatkan celah serius karena lawan menciptakan tujuh peluang emas dan hampir unggul lebih telak di babak pertama. Meski demikian, Liverpool tetap produktif di lini depan dengan catatan minimal dua gol di lima laga sejauh ini.
Pengalaman tandang di kompetisi Eropa bisa menjadi pembeda. Dalam 39 laga tandang terakhir di ajang UEFA, Liverpool hanya sekali bermain imbang, dengan 25 kemenangan dan sisanya berakhir kekalahan tipis.
Namun, melihat tren kemenangan yang sebagian besar diraih dengan margin satu gol, publik Anfield tentu berharap pasukan Slot bisa tampil lebih meyakinkan. (AFP/Z-10)
[OTOMOTIFKU]