Ratusan Siswanya Jadi Korban Keracunan, SMKN 1 Cihampelas Minta MBG Dievaluasi

Ratusan Siswanya Jadi Korban Keracunan, SMKN 1 Cihampelas Minta MBG Dievaluasi
SMKN I Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, menghentikan sementara program MBG.(MI/DEPI GUNAWAN)

SMKN 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, meminta program Makan Bergizi Gratis (MBG) dievaluasi pascainsiden keracunan yang menimpa siswanya pada pekan lalu.

Saat ini, pihak sekolah memutuskan untuk menghentikan sementara program MBG yang disuplai dapur MBG Mekarmukti, Cihampelas, selama 10 hari ke depan.

“Kami berharap MBG dievaluasi secara menyeluruh. Sekolah kami hanya menyediakan tempat, sedangkan distribusi makanan langsung dikelola oleh pihak dapur,” kata Kepala SMK 1 Cihampelas, Sudirman, Selasa (30/9).

Dia menekankan pentingnya peningkatan pengawasan dapur penyedia makanan dan penyesuaian menu sesuai dengan kebutuhan serta keinginan siswa. Evaluasi juga harus dilakukan mulai dari pola pengawasan, bahan baku, serta higienitas dalam proses pengolahan.

Ia menyebutkan bahwa jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan mencapai 121 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 5 orang siswa masih menjalani perawatan di rumah sakit.

“Kami sarankan siswa yang telah sembuh agar istirahat di rumah guna masa pemulihan,” tuturnya.

Sudirman menjelaskan, program MBG di SMK 1 Cihampelas sudah berjalan selama tiga minggu dengan skema pengiriman makanan dua kali sehari karena kendala kapasitas mobil pengangkut.

Pada saat kejadian, lanjut dia, menu yang disajikan terdiri dari telur, lotek, kentang, dan pisang. Korban keracunan  merupakan siswa yang menyantap paket pertama sebanyak 300 paket.

“Pengiriman dibagi dua yakni pukul 09.00 WIB sebanyak 300 paket dan pengiriman kedua 1.400 paket. Pada hari kejadian, paket pertama sebanyak 300 paket disalurkan kepada siswa kelas XII yang mengalami keracunan,” ungkapnya.

Sebagai langkah antisipasi, sekolah menyarankan para siswa agar sarapan terlebih dahulu dari rumah atau membawa bekal sendiri sebelum mengikuti kegiatan belajar mengajar.

“Karena sekarang dapur dihentikan dulu, kami imbau siswa bawa bekal sendiri atau sarapan sebelum berangkat sekolah,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu siswa SMK 1 Cihampelas, Grizaarfah mengaku trauma pasca keracunan MBG. Untuk antisipasi, ia memilih membawa bekal dari rumah.

“Jadi takut sama kejadian kemarin, sekarang orangtua menyuruh bawa bekal dari rumah,” ucapnya.  

 

[OTOMOTIFKU]