Refleksi Hari Kelahiran Rasulullah, Pemkab Pidie Gelar Maulid Akbar

Refleksi Hari Kelahiran Rasulullah, Pemkab Pidie Gelar Maulid Akbar
Kepala Dinas Syariat, Islam Kabupaten Pidie, Dr Hewan Teungku Fadli.( MI/AMIRUDDIN ABDUAH REUBEE)

DALAM rangka refleksi cinta rasul, Pemerintah Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh menggelar Maulid Raya (Maulid Akbar) pada Kamis (18/9). Acara yang dimeriahkan puluhan rubuasyarakat pesisir Selat Malaka itu berlangsung di komplek Gedung Pidie Convention Centre (PCC) kawasan Desa Lampeudeue, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie. 

Tradisi religi yang sudah membudaya itu merupakan kenduri besar digelar bebas diruang terbuka dan disemarakkan masyarakat setempat. Warga diharapkan datang lebih awal dengan tertib agar bisa mengikuti zikir barzanji serta selawat akbar kepada Rasulullah 

Sebagai menyuarakan syiar dan melestarikan syair, sebelum disuguhkan kenduri Maulit berupa nasi kulah (nasi bungkusan daun pisang) jemaah diajak mengikuti rangkaian acara zikir barzanji serta selawat akbar kepada Rasullullah SAW. Lalu disusul tausiah terkait perjuangan nabi oleh Doktor Mutakhir Muhammad, Dosen senior IUN Ar-raniry, Banda Aceh. 

Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Pidie, Drh Teungku H Fadli, kepada Media Indonesia, Rabu (17/9) mengatakan, untuk meneladani ruh perjuangan Nabi, Pemkab Pidie melalui Baitul Mal setempat menyerahkan  santunan kepada 600 anak yatim piyatu dari 23 kecamatan setempat. Masing-masing anak yatim masing-masing mendapat bantuan dana sebesar Rp 1 juta. 

“Ini boleh dikatakan kegiatan napak tilas kehidupan Rasulullah mencintai anak yatim. Bapak Bupati Sarjani Abdullah dan Wakil Bupati Alzaizi menyerahkan langsung kepada anak yat piatu” tutur Fadli yang juga alum pesantren Babussalam Al-Aziziyah Jeunieb, Kabupaten Bireuen, Aceh. 

Dikatakan Fadli, untuk mendukung terlaksana Maulid Raya ini, sudah tercatat sekitar 5.750 paket nasi kuliah yang disumbangkan oleh para kepala SMPK, BUMN, usaha pumpa SPBU dan donatur lainnya. Harapannya jumlah nasi akan bertambah lagi. 

“Jumlah tamu atau masyarakat yang hadir bisa saja sampai puluhan atau belasan ribu jiwa. Mudah mudahan semua orang sabar dan tertib” tutur warga lainnya. 

Menurut Fadli, antusias masyarakat terhadap pelaksanaan Maulid Raya Pemkab Pidie cukup positif. Apalagi pelaksanaannya beriringan dengan hari jadi Kabupaten Pidie. 

“Tidak sekedar merayakan kelahiran Rasulullah, tapi juga mewarisi kepada generasi muda bahwa ini bersamaan hari Kabupaten Pidie” tutur Fadli.

Menariknya para kepala SKPK dihari perayaan Maulid kali ini harus menggunakan baju adat khas Pidie. Selain kebanggaan dan kebesaran identitas diri, itu juga harus menganggu orang. (H-1)

 

[OTOMOTIFKU]