Ryo Afandi Mampu Berada di Level Atlet Dunia di Para Fencing World Cup 2025 di Solo

Ryo Afandi Mampu Berada di Level Atlet Dunia di Para Fencing World Cup 2025 di Solo
Ryo Afandi, atlet anggar kursi roda Indonesia.(Dok. NPC Indonesia)

KEJUARAAN Para Fencing 2025 di Solo menjadi batu ujian bagi Tim Indonesia. Terutama bagi Ryo Afandi, atlet 23 tahun dari Jakarta, yang sempat bertahan hingga babak 8 besar kelas sabre male senior individual B, pada laga hari kedua (Selasa, 16/9).

Lalu pada hari ketiga, Rabu (17/9/2205), atlet peraih medali emas kelas saber male individual putra B di Peparnas XVII/2024 itu pantang menyerah, meski perjuangannya di kelas epee male senior individual B harus dikepung di antara 11 lawan tangguh, yang semua berasal dari luar negeri.

Ryo sempat melakukan perlawanan all out atas Sean Glass, wakil dari Hongkong, sebelum akhirnya menyerah dengan skor telak 5-15. Atlet anggar kursi roda NPC Indonesia ini harus puas menjadi juru kunci.

Meski demikian, ia mengaku tidak menjadi kecewa. “Ya paling tidak perjuangan keras saya, mampu mengantarkan ke level Para Fencing World Cup 2025, dan berhadapan dengan atlet-atlet anggar kursi roda terbaik dari 16 negara berbeda,” kata Ryo, Rabu malam.

Dia tuturkan, kekalahan di ajang Para Fencing World Cup 2025 membuat dirinya semakin tahu kemampuannya dan level yang dicapai di antara para fencer kelas dunia.

“Saya sangat senang sekali punya pengalaman pertama di Para Fencing World Cup ini. Sebagai atlet baru, saya  menyadari bahwa gapnya dengan lawan memang sangat jauh,” imbuh dia.

Dia mengakui, cabor anggar kursi roda ini masih sangat baru. Tim Indonesia juga baru dibentuk dan berlatih intens dua pekan yang lalu untuk kejuaraan ini.

“Jadi memang kita masih sangat jauh tertinggal dalam persaingan di level World Cup ini. Meraih emas di Papernas 2024 belum cukup jadi bekal untuk menghadapi level dunia,” tandas pria kelahiran Palembang 10 April 2002 ini.

Ryo berharap Indonesia terus mengembangkan olahraga anggar kursi roda ini, dan tidak berhenti mencari bibit baru untuk dipersiapkan di event internasional selanjutnya.

NPC Indonesia sendiri memproyeksikan Tim Indonesia yang tampil di Para Fencing World Cup di Solo untuk ASEAN Para Games Thailand 2026. “Saya kini fokus menekuni cabor anggar kursi roda, demi sukses ke depan,” pungkas Ryo.

 

Selain Ryo Afandi, di Para Fencing di Solo, Indonesia mengirim sembilan nama lain, yakni Alika Shalshabilah, Sri Lestari, Dwi Lestari, Angga Budi Prasetyo, Akhmad Saidah, Didit Diantoro, Taufiq Rahman, Tutik Yumiati, dan Aditya Hidayat. (WJ/E-1)

[OTOMOTIFKU]