Sanksi PBB dan Uni Eropa Siap Dijatuhkan Lagi ke Iran, Apa Dampaknya

Sanksi PBB dan Uni Eropa Siap Dijatuhkan Lagi ke Iran, Apa Dampaknya?
Sanksi internasional terhadap Iran atas program nuklirnya akan kembali diberlakukan mulai Sabtu malam. (AFP)

SANKSI ekonomi dan militer yang dicabut 10 tahun lalu di bawah perjanjian nuklir internasional bersejarah, diperkirakan akan kembali diberlakukan terhadap Iran pada Sabtu malam. Hal ini terjadi setelah Inggris, Prancis, dan Jerman mengirim surat resmi ke Dewan Keamanan PBB bulan lalu, menuding Iran gagal memenuhi komitmen perjanjian nuklir.

Langkah itu memicu mekanisme yang memberi Teheran waktu 30 hari untuk mencari solusi diplomatik. Namun hingga batas waktu habis, tidak ada kesepakatan tercapai.

Iran Tolak Tuduhan Barat

Pemerintah Iran menilai keputusan negara Barat tersebut ilegal. Teheran juga memperingatkan akan membekukan kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) jika sanksi benar-benar dikembalikan. Iran menegaskan program nuklirnya murni untuk tujuan sipil, bukan pengembangan senjata.

Namun, negara Barat dan IAEA meragukan klaim tersebut. Mereka menilai aktivitas nuklir Iran melampaui batas yang diatur perjanjian dan tidak sepenuhnya transparan.

Latar Belakang Ketegangan

Ketegangan seputar program nuklir Iran semakin meningkat sejak Amerika Serikat di bawah Donald Trump menarik diri dari Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) pada 2016. Sejak itu, Iran mempercepat aktivitas nuklir yang dilarang. Situasi semakin memburuk setelah AS dan Israel menyerang beberapa fasilitas nuklir serta pangkalan militer Iran pada Juni lalu, menyusul gagalnya negosiasi tidak langsung untuk memperbarui kesepakatan.

Iran bahkan sempat melarang inspektur IAEA masuk ke fasilitas nuklirnya, meski kewajiban itu seharusnya dipatuhi berdasarkan Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT).

Sanksi yang Akan Kembali Diberlakukan

Jika sanksi dijalankan, Iran akan menghadapi serangkaian pembatasan ketat, termasuk:

  • Embargo senjata
  • Larangan pengayaan uranium
  • Larangan aktivitas terkait rudal balistik
  • Pembekuan aset dan larangan perjalanan bagi pejabat serta entitas Iran
  • Otorisasi negara-negara anggota untuk memeriksa kargo Iran Air dan Iran Shipping Lines

Sanksi PBB akan berlaku lebih dulu, disusul Uni Eropa pekan depan.

Masa Depan Tidak Pasti

Dengan kebuntuan diplomasi dan meningkatnya ketegangan, masa depan program nuklir Iran kembali dipertanyakan. Barat menegaskan pengawasan ketat diperlukan untuk mencegah pengembangan senjata nuklir, sementara Teheran tetap pada sikapnya: program nuklir mereka semata untuk kebutuhan energi dan riset sipil.

Situasi ini berpotensi memperburuk stabilitas di Timur Tengah, apalagi jika Iran benar-benar memutus hubungan dengan IAEA. (BBC/Z-2)

[OTOMOTIFKU]