
SEMARANG tengah bersiap menata kawasan Semarang Lama, yang meliputi Kota Lama, Kampung Melayu, Kampung Kauman, dan Pecinan, dengan membangun akses penghubung untuk memperkuat konektivitas sekaligus membuka peluang pengembangan destinasi wisata di Kota Semarang.
“Rencananya jalur ini akan menghubungkan dari Kota Lama ke Kampung Melayu sampai ke Kampung Kauman dan Chinatown sehingga spot-spot yang menarik wisatawan lebih panjang dan lebih banyak lagi,” kata Wali Kota Semarang Agustina seusai menghadiri kompetisi DOSS Photolympic 2025 Chapter Semarang di Oudetrap Kota Lama Semarang pada Minggu (21/9).
Menurutnya, tidak hanya Kota Lama yang memiliki kisah sejarah. Kawasan Kampung Melayu, Kampung Kauman, bahkan Pecinan yang berada di sekeliling Kota Lama juga menyimpan ribuan ragam cerita. Dengan pengembangan heritage Semarang Lama, dia berharap minat berwisata ke Kota Semarang makin tinggi seiring para wisatawan dapat berkesempatan mengunjungi beberapa destinasi sekaligus serta menghabiskan waktu yang cukup lama di Kota Semarang.
“Jadi tidak berhenti di Kota Lama saja, tetapi bisa meluas ke tempat-tempat lainnya sehingga pengunjung bisa berlama-lama di Kota Semarang,” imbuhnya.
Agustina menambahkan pihaknya akan memastikan kesiapan jalur pendukung tersebut sudah bisa beroperasi tahun depan. Saat ini beberapa lokasi menjadi prioritas pembenahan, salah satunya pembangunan jembatan di sekitar Jalan Inspeksi, dekat Klenteng Tay Kak Sie.
“Sehingga tahun depan, jika Kota Semarang berkesempatan menjadi tuan rumah kompetisi DOSS Photolympic Chapter Semarang lagi, para fotografer bisa lebih banyak hunting objek foto dan mengeksplorasi kawasan Semarang Lama,” ucapnya.
LOMBA FOTO
Pada kesempatan tersebut, Agustina juga mengapresiasi terselenggaranya kompetisi DOSS Photolympic 2025 Chapter Semarang. Ajang kompetisi fotografi tahunan ini menggabungkan konsep lomba foto dengan photo rally serta memadukan kemampuan memotret dan kemampuan menganalisa panduan soal yang diberikan oleh tim juri.
Acara diikuti ratusan peserta dari berbagai komunitas fotografi baik dari Kota Semarang maupun luar kota Semarang. Para peserta ditantang untuk mencari jawaban soal dalam bentuk foto di 20 lokasi yang telah ditentukan di sudut-sudut Kota Lama.
“Luar biasa antusiasme pesertanya banyak sekali. Sampai 700-an peserta. Tidak hanya dari Kota Semarang, ada yang datang dari Yogyakarta, Jepara, bahkan Surabaya,” ujarnya.
Lomba ini digelar di tujuh kota besar di Indonesia. Lima peserta terbaik akan membawa pulang hadiah dengan total senilai Rp10 juta. Lebih dari itu, pemenang utama akan melangkah ke Jakarta untuk mewakili Kota Semarang di Grand Final DOSS Photolympic 2025 dan terbuka peluang besar untuk memenangkan total hadiah hingga Rp70 juta.
Sebagai bentuk dukungannya, wali kota bahkan memberikan tambahan hadiah uang tunai sebesar Rp10 juta untuk mengapresiasi pemenang di luar kategori yang telah ditentukan panitia. Dirinya menyatakan bahwa Kota Semarang merupakan kota yang tidak pernah habis untuk diabadikan. Ada ragam budaya, ruang publik, lanskap kota yang penuh warna dan layak dilihat dari perspektif kreatif.
“Terima kasih banyak telah menjadikan Kota Lama Semarang sebagai lokasi hunting. Saya meyakini hasil-hasil para fotografer ini baik semua sehingga mampu menggambarkan narasi visual Kota Semarang yang kuat, dan tentunya memberikan resonansi kebahagiaan bagi penontonnya,” pungkasnya.(E-2).
[OTOMOTIFKU]