Soonshot Capai 110.000 Pengguna Perdana Secara Global dalam Kurang dari Tiga Bulan

Soonshot Capai 110.000 Pengguna Perdana Secara Global dalam Kurang dari Tiga Bulan
Peluncuran platform drama Korea pendek internasional pertama Soonshot(MI/HO)

DRAMA Korea berdurasi singkat kini hadir dengan sentuhan AI. Soonshot, platform drama Korea pendek internasional pertama, bekerja sama dengan BytePlus, unit bisnis ByteDance untuk memadukan storytelling premium asal Korea dengan teknologi AI mutakhir. 

Sebagai salah satu negara dengan basis pengguna mobile-first terbesar dan termuda di dunia, Indonesia menjadi salah satu fokus utama Soonshot di pasar Asia Tenggara setelah aplikasi mereka resmi diluncurkan di Singapura. 

Indonesia juga tercatat sebagai konsumen K-content terbesar di kawasan, tempat drama Koea telah menjadi bagian dari keseharian hiburan digital masyarakat.

Soonshot didirikan oleh komedian dan veteran penyiaran Korea Selatan, Lee Kyung-kyu, yang juga merupakan co-founder ADG Company. 

Dengan pengalaman 45 tahun di industri hiburan, Lee memanfaatkan kekuatan ekosistem kreatif Korea yang mencakup lebih dari 3.000 profesional produksi (sutradara, penulis, sinematografer) serta kemitraan dengan penyiar besar seperti SBS, KT, dan Kakao, ditambah akses ke lebih dari 20.000 IP webtoon serta talenta baru yang siap diadaptasi ke format drama pendek. 

Soonshot memanfaatkan teknologi BytePlus untuk menghadirkan pengalaman menonton yang optimal, dilengkapi dengan fitur personalisasi berbasis AI yang menyesuaikan rekomendasi secara real-time, streaming bebas buffering melalui jaringan CDN global meski di koneksi lemah, hingga analitik real-time yang memungkinkan kreator menyempurnakan adegan sesuai reaksi penonton.

“Soonshot menghadirkan sentuhan emosional khas drama Korea dalam format singkat,” ujar CEO ADG Company Erica Park. “Terinspirasi dari tren konten pendek di Tiongkok, kami ingin membawa rasa autentik Korea yang didukung dengan teknologi dari BytePlus. Kami bertujuan untuk memberikan apa yang selama ini dicari oleh para penggemar, sekaligus membangun model Tujuannya sederhana: memberi apa yang dicari penggemar, sekaligus membangun model berkelanjutan agar Intellectual property (IP) yang kami kembangkan bisa dinikmati langsung oleh mereka,”

Dalam waktu kurang dari tiga bulan, Soonshot telah menarik 110.000 di kancah global, dengan rata-rata sesi menonton 22 menit. Hal ini membuktikan para penggemar memiliki minat yang tinggi pada konten cerita pendek. 

Dengan basis pengguna muda yang sangat mobile-first, Indonesia kini menjadi salah satu pasar utama Soonshot di Asia Tenggara. 

Menurut survei yang melibatkan 1.109 responden, drama Korea menjadi tontonan digital paling populer di Indonesia, dengan 72% penonton memilih film atau serial TV Korea di layanan streaming, angka ini merupakan persentase tertinggi dibandingkan konten dari negara lainnya. Fakta ini menegaskan budaya fandom yang kuat dan keterlibatan digital yang mendalam, menjadikan Indonesia pasar ideal bagi model direct-to-fan yang dibangun Soonshot.

Lebih dari sekadar layanan streaming, Soonshot menghadirkan pengalaman fandom menyeluruh lewat komunitas penggemar untuk berbincang dan berdiskusi, serta akan berkembang menjadi platform gaya hidup K-culture. 

Melalui model keanggotaan, penggemar diajak tidak hanya menonton cerita, tetapi juga merasakan budaya di balik drama, sekaligus membangun koneksi dengan sesama penggemar.

“Kami memprioritaskan pertumbuhan jangka panjang melalui fandom dan penciptaan IP, bukan sekadar keuntungan cepat,” tambah Park. 

Di tengah tren mobile yang melonjak dan gelombang K-Wave yang semakin mendunia, Soonshot menghadirkan hiburan dan menjadikan setiap layar sebagai stasiun K-drama berbasis AI. (Z-1)

[OTOMOTIFKU]