
TIM Musica, yang beranggotakan legenda bulu tangkis Indonesia, menggondol tujuh medali emas, satu perak, dan enam perunggu dari ajang
Amazing Thailand-Pattaya BWF World Senior Championships 2025 di Eastern National Sports Training Centre, Pattaya, 7-14 September.
“Memang tidak segesit dulu, namun para mantan pemain ini semuanya begitu bersemangat untuk tampil terbaik demi mengibarkan Merah-Putih di pentas dunia,” kata manajer tim, Aseng, dalam keterangan resmi, Selasa (16/9).
Pahlawan Piala Thomas 1984, Hastomo Arbi, menyumbangkan dua emas, dari tunggal putra U65 setelah mengalahkan Hiroyuki Koike dari Jepang.
Lalu bersama Simbarsono Sutanto di nomor ganda putra U65, Hastomo kembali meraih emas setelah mengalahkan Garry Silvester/Loke Poh Wong (Australia).
“Mudah-mudahan kemenangan kami sebagai pemain senior ini bisa menjadi inspirasi dan memotivasi para pemain pelatnas untuk mau bekerja
keras dan meraih prestasi setinggi mungki,” tutur Hastomo.
Dua medali emas juga dikalungkan kepada Hendra Setiawan, dari ganda putra U40 berpasangan bersama Tony Gunawan (AS) setelah menyingkirkan Boonsak Ponsana/Jakrapan Thanathiratham (Thailand), 21-18 dan 21-16.
Lalu, bersama Debby Susanto, Hendra menyabet emas ganda campuran U35 dengan mengalahkan Nawut Thanathiratham/Peeraya Munkitamorn (Thailand), 21-5 dan 21-9.
“Kami, para senior, masih bisa berjuang untuk menang. Tidak mau kalahnya itu tetap ada meski kami sudah pensiun dan tidak muda lagi,”
kata Hendra.
Pahlawan Piala Thomas 1998, 2000 dan 2002, Marleve Mainaky menjadi yang terbaik di nomor tunggal putra U50.
Dia merebut medali emas setelah mengalahkan Gregers Schytt (Denmark), 21-15 dan 21-15.
“Kami pantang menyerah dan selalu semangat,” ujar Marleve.
Medali emas berikutnya disumbangkan Fernando Kurniawan dari ganda putra U35.
Bersama Danny Bawa Chrisnanta (Singapura), Fernando mengatasi perlawanan Laurent Constantin/Brice Leverdez (Prancis), 21-14 dan 21-16.
Medali emas ketujuh dari ganda campuran U40 ketika pasangan Muhammad dan Jody Patrick (Kanada) mengalahkan Unang Rahmat/Gayanthi Nadeesha (Indonesia/Sri Lanka), 21-18 dan 21-11.
“Para legenda ini masih bisa menunjukkan kebolehan mereka dengan menjadi juara. Semangat dan etos mau bekerja keras ini harus dicontoh oleh para pemain-pemain pelatnas saat ini,” ungkap kapten Tim Musica, Effendy Wijaya. (Ant/Z-1)
[OTOMOTIFKU]