PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump bersama Gubernur Tennessee Bill Lee, resmi membentuk satgas khusus untuk memberantas kejahatan di Memphis, Tennessee. Kota ini menjadi wilayah kedua yang mendapat intervensi langsung pemerintahan Trump setelah Washington DC.
Trump berjanji akan “memperbaiki” Memphis, yang menurutnya dilanda peningkatan perampokan, penembakan, dan pencurian kendaraan. “Kami tidak akan membiarkan kekerasan semacam ini menghancurkan masyarakat,” ujarnya di Gedung Putih. Ia menambahkan, satgas ini akan meniru operasi di Washington DC yang melibatkan Garda Nasional, FBI, ICE, ATF, serta Departemen Kehakiman.
Langkah ini mendapat dukungan dari pejabat Republik di Tennessee, termasuk Gubernur Lee yang menilai program serupa sebelumnya berhasil menurunkan angka kriminalitas. Namun, Wali Kota Memphis Paul Young menentang rencana tersebut. Menurutnya, tingkat kejahatan di kota itu sudah menurun tanpa perlu campur tangan federal.
Young juga mengaku kecewa karena pertama kali mendengar rencana pengerahan Garda Nasional dari wawancara Trump di televisi. “Kami tidak bisa menolak, tapi kami akan berusaha agar dampaknya terhadap komunitas kami tetap terbatas,” katanya.
Tingkat Kejahatan
Data FBI 2024 mencatat Memphis memiliki 2.501 kasus kejahatan dengan kekerasan per 100.000 penduduk. Situasi ini membuat kota tersebut masuk daftar prioritas Trump, selain Chicago, St. Louis, New Orleans, dan Baltimore.
Sejak mengambil alih kepolisian Washington DC pada Agustus lalu, Trump mengklaim strategi serupa berhasil: lebih dari 2.000 orang ditangkap dan ratusan senjata api ilegal disita. Namun, kebijakan ini menuai kritik. Banyak warga menolak kehadiran pasukan Garda Nasional di kota, sementara pakar hukum meragukan legalitas penggunaan militer di wilayah sipil. (BBC/Z-2)
[OTOMOTIFKU]