
PENDERITA diabetes di Indonesia terus meningkat dan pada tahun 2024 mencapai sekitar 20,4 juta jiwa dengan prevalensi 11,3%. Oleh karena itu dibutuhkan penanganan dan pengobatan yang tepat bagi para penderita.
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) mengusung semangat keberlanjutan Bersama Sehatkan Bangsa, menunjukkan komitmennya untuk terus memperluas akses layanan kesehatan di berbagai wilayah di Indonesia, antara lain memberikan puluhan ribu pen Insulin Basal di sejumlah wilayah di Indonesia seperti Wonogiri Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Tapanuli Utara Sumatera Utara, dan Mamuju Sulawesi Barat.
“Pemberian donasi ini menjadi awal keberlanjutan Kalbe untuk selanjutnya mengadakan kegiatan edukasi terkait manajemen diabetes di masing-masing kota agar meningkatkan awareness masyarakat tentang diabetes dan komplikasinya,” kata Product Manager PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe), Ruth Unesti dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, 16 September 2025.
Terkait masalah itu, Kalbe menghadirkan akses deteksi dini dan penanganan diabetes kepada masyarakat melalui ekosistem Diabetes Total Solution (DTS).
“Seperti yang kita tahu, diabetes merupakan ibu dari berbagai penyakit. Melalui ekosistem terpadu Diabetes Total Solution, Kalbe menyediakan produk dan layanan untuk membantu pencegahan dan penanganan diabetes,” jelas Head of Corporate Sustainability Kalbe, Abi Nisaka.
Kehadiran ekosistem DTS untuk mendukung penanganan diabetes tampak melalui pemberian donasi produk kesehatan dengan nilai lebih dari Rp 5 miliar kepada masyarakat
Abi Nisaka menegaskan pentingnya akses penanganan diabetes kepada berbagai lapisan masyarakat.
“Sebagai perusahaan kesehatan, Kalbe melihat betapa pentingnya pencegahan, deteksi dini, dan penanganan diabetes di tengah masyarakat dewasa ini. Ditunjukkan juga dengan semakin tingginya angka prevalensi diabetes di Indonesia. Kalbe hadir tidak hanya menawarkan solusi kuratif, namun juga upaya preventif,” tegas Abi Nisaka.
Sejalan dengan Abi, SFD Arie Wibowo, Kalbe Corporate Sustainability Assistant Manager mengatakan, perluasan akses penanganan diabetes dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
“Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan terus kami bangun, termasuk di dalamnya sektor pemerintah pusat maupun daerah guna menyukseskan perluasan akses penanganan diabetes ini,” jelas Arie.(H-2)
[OTOMOTIFKU]