
Dugaan keracunan makan bergizi gratis (MBG) penerima manfaat bagi pelajar TK, SDN di Kecamatan Karangnunggal dan SDN Cikalong, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, bertambah menjadi 52 orang. Kejadian itu terjadi, Kamis (18/9), semua korban bersangsur membaik dan tidak ada yang menjalani perawatan.
Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi mengatakan, kasus keracunan MBG yang menimpa 52 siswa TK, SDN berada di Kecamatan Cikalong dan Karangnunggal agar pengelola program khusus Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) lebih kompeten, profesional dalam menjalankan tugas. Karena, makan bergizi gratis (MBG) merupakan program strategis nasional dan menjadi prioritas.
“Kami meminta semua pihak terkait harus memberikan perhatian lebih serius hingga mendesak pengelola program SPPG agar lebih kompeten, profesional dalam menjalankan tugas. Kejadian yang terjadi di Kecamatan Karangnunggal dan Cikalong berdasarkan laporan tercatat 52 orang dan mereka berangsur membaik,” katanya, Jumat (19/9/2025).
Ia mengatakan, makan bergizi gratis (MBG) merupakan program strategis nasional dan menjadi prioritas yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto dan kejadian tersebut menjadi perhatian serius. Namun, semua pengelola dapur SPPG agar memastikan
higienis setiap bahan baku terutama dalam proses pengolahan makanan harus sampai tepat waktu pada siswa dengan kandungan gizi sesuai.
“Kami meminta semua dapur SPPG harus dihindari kekurangan, kesalahan, karena ini menyangkut jiwa manusia hingga langkah antisipatif agar kejadian serupa tidak lagi terulang kemudian hari. Pemerintah akan segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) MBG dan mereka bertugas mengawasi pelayanan, melakukan pemetaan wilayah, memastikan sumber bahan baku berasal dari produk lokal berkualitas,” ujarnya.
Sebelumnya, Camat Karangnunggal, Suherman mengatakan, dugaan keracunan makan bergizi gratis (MBG) yang diberikan kepada penerima manfaat di SDN Cidadap kembali bertambah 39 siswa dan mereka semua mengeluhkan sakit perut, mual, muntah, pusing. Namun, para korban semuanya itu tidak ada yang menjalani perawatan meski mereka sempat datang ke Puskesmas dan mendapatkan obat.
“Pelajar SDN Cidadap yang mengonsumsi makan bergizi gratis (MBG) yang terjadi di wilayahnya tercatat 39 siswa, dan mereka berangsur sembuh. Akan tetapi, memang kejadian keracunan terhadap pelajar tak semua datang ke Puskesmas tapi mereka bertahap dengan keluhan sakit perut usai menyantap Mi kuning, ayam goreng, sawi, pangsit, semangka,” paparnya. (H-1)
[OTOMOTIFKU]